Penegakan hukum dilakukan secara tegas, siapapun yang terbukti melakukan praktik korupsi harus diusut tuntas. Penegakan hukum tak boleh pandang bulu, rakyat kecil pejabat negara, pengurus partai politik, harus sama di mata hukum. Bila hukum lemah, dan hanya tajam ke bawah yang muncul justru korupsi akan menggila.
Tertangkapnya
sejumlah pejabat publik karena korupsi merupakan sebuah pertanda bahwa
Indonesia saat ini sedang dalam bahaya korupsi. Bahkan tak
tanggung-tanggung penyakit korupsi hampir menyeluruh menjangkiti partai
politik. Dukungan kepada KPK selama ini seperti masih kurang, fakta ini
bisa dilihat dari banyak para anggota dewan yang semakin hari terus
bertambah tersandung kasus korupsi. Padahal dilain kesempatan mereka
secara tegas berbicara dimedia massa mendukung pemberantasan korupsi.
Tetapi kondisi dilapangan mengatakan hal lain korupsi banyak dilakukan
oleh para anggota dewan.
Menyikapi
kondisi demikian, sebagai rakyat saya tentu sangat prihatin dengan
tingginya praktik korupsi dinegeri ini. Walaupun hanya bangsa ini bukan
bangsa yang korup, tetapi dalam kenyataannya banyak pejabat public yang
melakukan korupsi. Mereka bahkan melakukan korupsi secara berjemaah,
bila salah seorang terduga korupsi hampir bisa dipastikan akan merembet
kepada teman atau koleganya.
Tindak
korup sudah menjadi sebuah budaya yang memalukan. Negara yang sudah
berumur enam puluh tahun lebih ini ternyata masih bingung memberantas
korupsi. Bahkan tindakan korupsi saat ini sudah dilakukan secara
transparan. Rasanya tak salah jika kita memijam istilah ‘Wani piro’
untuk meminta sebuah imbalan atau fee sebuah proyek.
Kalimat
tersebut sebenarnya sebuah sindiran yang sangat tegas terhadap mereka
yang duduk di pemerintahan, menjadi pejabat publik yang seyogyanya
menjadi contoh bagi masyarakat. Karena sikapnya yang tidak pernah tulus
dalam menjalankan amanah untuk kemakmuran rakyat. Tak ada niatan lain kecuali menjalankan tugas karena fee yang diharapkan kelak.
Apa
yang mereka teriakan selama ini, dengan mengucapkan mendukung
pemberantasan korupsi adalah sebuah sandiwara dan tipu muslihat yang
dipertontonkan kepada rakyat. Mereka bersikap demikian karena kenyataan
yang ada saat ini para oknum yang tertangkap korupsi tidak mendapat
hukuman yang berat. Disisi lain penegakan hukumnya pun masih lemah
sehingga bisa disiasati dengan segala macam cara oleh para mafia
peradilan. Mafia inilah yang senantiasa mencari celah hukum untuk dapat
meloloskan para tersangka korupsi.
Makanya kita tak perlu takjub, ketika ada korupsi kelas kakap ternyata hanya mendapatkan sanksi hukuman yang ringan.
Padahal
http://beritamassa.comsemua komponen bangsa ini sudah paham betul lemahnya penegakan hukum
hanya akan menambah korupsi di negara ini semakin menggila, tetapi semua
pihak seakan menutup mata bahwa bangsa ini tak berdaya melawan para
mafia. Penegak hukum seakan tak berdaya menghadapi gempuran mafia-mafia
ini. Maraknya mafia hukum dan banyaknya pejabat yang tertangkap karena
korupsi membuat antiklimat dengan seruan perang korupsi. Ternyata
korupsi masih ada di depan mata kita, dan kita seakan tak bisa berbuat
apa-apa.
Sumber :