Salah satu indikator seksi yang secara rutin
dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah angka pengangguran.
Indikator ini merupakan indikator makro ekonomi yang sangat penting
selain inflasi (perkembangan harga-harga), jumlah uang beredar, tingkat
suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi.
Di Amerika Serikat (AS), angka pengangguran sering
dijadikan materi atau isu utama dalam kampanye pemilihan presiden
(pilpres). Pada pilpres AS baru-baru lalu, misalnya, Anda bisa melihat
bagaimana angka pengangguran AS yang cukup tinggi digunakan oleh Mitt
Romney, calon presiden dari Partai Republik, untuk menyerang kinerja
petahana, Barack Obama dari Partai Demokrat. Singkat kata, di AS yang
praktek demokrasinya sudah sangat baik, statistik pengangguran—dan juga
statistik-statistik lainnya—merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan preferensi pemilih dan keputusan mereka di bilik suara.